Gelap. Hening. Sepi. Sunyi.
Sendiri.
Begitulah gambaran betapa rapuhnya hidupku sepeninggalmu. Sosokmu yang
begitu sempurna memang tak pantas untuk diriku yang sederhana. Engkau bagaikan
bintang yang bersinar dengan terangnya di malam hari, sementara aku hanyalah
setangkai bunga layu yang berada dalam kegelapan tanpa cahaya.
Kita memang
berbeda, dan akan selalu berbeda. Mungkin itulah sebabnya aku dan kamu tidak
akan pernah menjadi kita. Bahkan untuk menatapmu dari kejauhan pun aku tak
mampu, karena sinarmu yang begitu terang dan sangat menyilaukan mataku. Apalagi
hanya untuk meraih bayang sosok sempurnamu itu, pasti akan banyak yang aku
korbankan, termasuk hati dan segenap rasaku ini. Untuk itu, lebih baik kita
akhiri semua saat ini juga. Biarkan aku pergi jauh untuk menghapus sosok
sempurnamu dalam hidupku. Biarkan rasa ini akan mengering seiring dengan keringnya
air mataku. Biarkan kupasrahkan rasaku ini pada takdir. Jika aku bukan jalanmu,
ku berhenti mengharapkanmu. Jika aku memang tercipta untukmu, ku kan
memilikimu. Jodoh pasti bertemu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar