“Luna
udah jadian sama Karel, Nes!” Berulangkali kata-kata itu
terus terngiang dalam otakku. Aku masih belum bisa mencerna sepenuhnya
kata-kata itu. Semuanya terjadi begitu indah, tiba-tiba saja semua itu berubah
180o menjadi mimpi buruk. Baru seminggu lalu aku merasa begitu dekat
dengan Karel, bahkan aku merasa bahwa aku telah berhasil melunakkan kekakuan
hati Karel. Karel menjadi jauh lebih ramah dan ia mulai menunjukkan tanda
kedekatannya denganku.
Sabtu, 12 Oktober 2013
Jodoh Pasti Bertemu
Gelap. Hening. Sepi. Sunyi.
Sendiri.
Begitulah gambaran betapa rapuhnya hidupku sepeninggalmu. Sosokmu yang
begitu sempurna memang tak pantas untuk diriku yang sederhana. Engkau bagaikan
bintang yang bersinar dengan terangnya di malam hari, sementara aku hanyalah
setangkai bunga layu yang berada dalam kegelapan tanpa cahaya.
Langganan:
Postingan (Atom)